Produsen Alat Terapi Anak | Alat Peraga Edukasi | Sensori Integrasi Snoezelen Fisioterapi
Autism spectrum disorder adalah gangguan perkembangan yang umumnya terjadi pada anak usia dini. Orang yang terkena Autism spectrum disorder (ASD) memiliki masalah dengan pemahaman sosial, perilaku sosial dan komunikasi.
Istilah Autism spectrum disorder (ASD) atau ‘gangguan spektrum autisme’ telah menggantikan istilah ‘autisme’, karena gangguan ASD semakin diakui sebagai kondisi yang kompleks dengan berbagai macam gejala dan berbagai tingkat keparahan.
Sindrom Asperger (atau gangguan Asperger) sebelumnya dianggap sebagai kondisi yang berbeda dari autisme dengan gejala yang lebih ringan. Sekarang, gejala yang sebelumnya didiagnosis sebagai sindrom Asperger dinyatakan termasuk dalam Autism spectrum disorder.
Orang yang memiliki Autism spectrum disorder ASD tidak terlihat berbeda dari orang lain. Mereka tidak cacat secara fisik, meskipun mereka mungkin memiliki ketidakmampuan belajar. Faktor umum yang ditemukan pada orang-orang dengan ASD adalah kesulitan dalam memahami dunia mereka, dan khususnya kesulitan dalam memahami keadaan mental / perasaan orang lain.
Anak-anak dan orang dewasa yang memiliki Autism spectrum disorder (ASD) biasanya mengalami masalah di bidang:
1. interaksi sosial
2. komunikasi sosial; dan
3. perilaku terbatas dan berulang-ulang.
Pada anak-anak, gejala dapat meliputi:
1. perkembangan yang tertunda, terutama keterampilan berbahasa;
2. cara berbicara yang mungkin tidak biasa dalam hal nada atau irama (mungkin berbicara dengan suara monoton atau suara nyanyian);
3. pengulangan frasa / kata-kata tertentu;
4. ketidakmampuan untuk memahami metafora, sarkasme atau ironi;
5. bermain soliter dan mengasingkan diri dari orang lain;
6. kurangnya permainan imajinatif;
7. sikap apatis terhadap upaya komunikasi dari orang lain;
8. tidak suka kasih sayang fisik;
9. menampilkan temperamen terhadap diri sendiri atau orang lain;
10. kesulitan dengan perubahan rutin;
11. kurangnya atau tidak adanya kontak mata;
12. bahasa tubuh yang tidak pantas;
13. perilaku berulang dan kompulsif yang jika terganggu, dapat memancing kemarahan;
14. gerakan berulang, seperti mengepakkan tangan;
15. perilaku yang tidak biasa;
16. kepentingan yang terlalu terfokus, atau minat yang langgeng dan intens dalam topik-topik tertentu;
17. keasyikan dengan bagian-bagian objek tertentu;
18. kesulitan dalam belajar; dan
19. tidak fleksibel pada rutinitas atau ritual tertentu.
Terkadang anak-anak yang sebelumnya telah mendapatkan tonggak perkembangan mereka mengalami kemunduran dan kehilangan sebagian kemampuan bicara atau kemampuan sosial mereka.
Selain masalah diatas, banyak anak-anak dengan gangguan spektrum autisme memiliki kelebihan, seperti:
1. kecerdasan di atas rata-rata;
2. bisa belajar dan mengingat hal-hal secara detail; dan
3. Terkadang, bakat luar biasa atau kecemerlangan dalam keterampilan khusus (seperti matematika atau seni).
Penting untuk dicatat bahwa banyak anak yang memperlihatkan beberapa gejala Autism spectrum disorder kadangkala tidak memiliki ASD. Ketika gejala-gejala ini sering terjadi kemungkinan besar dapat menjadi tanda Autism spectrum disorder (ASD).
Autism spectrum disorder ialah salah satu malah perkembangan yang paling umum, contohnya di Australia sekitar satu dari 100 anak mengalami Autism spectrum disorder. Karakteristik Autism spectrum disorder biasanya menunjukkan diri dalam 2-3 tahun pertama.
Anak laki-laki lebih banyak terkena Autism spectrum disorder daripada anak perempuan – faktanya anak laki-laki 4 kali lebih mungkin didiagnosis ASD dibandingkan anak perempuan. Namun, anak perempuan yang memiliki kondisi ASD lebih cenderung menunjukkan gejala yang lebih parah.
Penyebab pasti Autism spectrum disorder belum diketahui secara pasti, tetapi dokter percaya bahwa beberapa orang lebih mungkin terdampak ASD karena gen yang mereka warisi.
Keluarga yang memiliki anak dengan Autism spectrum disorder memiliki risiko lebih tinggi untuk mendapatkan anak berikutnya yang memiliki gangguan spektrum autisme dibandingkan dengan keluarga lain. Namun, para peneliti berpikir bahwa beberapa gen mempengaruhi perkembangan ASD, dan bahwa penyebabnya kompleks – mungkin kombinasi faktor genetik dan lingkungan.
Selamat datang kembali, silahkan login ke akun Anda.
Belum menjadi member? Daftar